Rabu, 01 Februari 2012

WANITA ADALAHMAKHLUK LEMBUT


WANITA ADALAHMAKHLUK LEMBUT


Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

bersabda: “Sesungguhnya wanita itu seperti tulang rusuk. Jika kamu berusaha

meluruskannya, maka kamu akan mematahkannya. Tetapi kalau kamu biarkan

saja, maka kamu akan menikmatinya dengan tetap dalam keadaan bengkok.”

[Bukhari, Muslim, Tirmizi, Ahmad dan Ad-Darami]

Sebagaimana kita ketahui dari 2 hadis di atas, bahwa wanita itu dinikahi oleh 4 sebab. Dan

sebaik-baik alasan nikah adalah karena agamanya. Hal itu dimaksudkan bahwa wanita

yang mengerti tentang agama tentu saja ia akan senantiasa menyenangkan hati

suaminya. Ia tahu tentang kewajibannya bersolek hanya untuk suami, ia juga tahu ia harus

menuruti “fantasy” suami khususnya dalam hubungan sex ini, dan ia pun tahu bahwa ia

juga punya hak yang sama untuk diperlakukan dengan penuh kasih sayang.

Dan kedua, kita tahu bahwa wanita makhluk yang lembut dan tidak dapat diperlakukan

dengan kasar, termasuk masalah sex ini. Sehingga janganlah para suami hanya karena

mengikuti fantasy sex-nya kemudian ia bersikap agak kasar atau memaksa kepada istrinya

agar menuruti keinginan suami. Melainkan hendaknya para suami menjelaskan kepada

istrinya bahwa Islam menghalalkan “fantasy sex” itu.

ALLAH mengetahui apa-apa hasrat yang ada dalam hati setiap hamba-NYA. Dan fantasy

sex adalah karunia yang diberikan-NYA kepada suami isteri yang sudah diikat dengan

halal. ALLAH subhanahu wa ta’ala menciptakan hasrat kepada suami-isteri untuk saling

menyukai, untuk mencintai dan dicintai, menyayangi dan disayangi. Itulah kodrat Ilahi yang

tidak boleh kita lupakan. Adalah ALLAH dalam agama-NYA Islam, DIA sudah menetapkan

tata cara pergaulan antara suami dengan isteri yang kemudian diajarkan-NYA kepada

Rasul-NYA untuk disampaikan kepada umat-NYA.

Dan milis kita mencoba menyebutkan beberapa KAMASUTRA itu serta menyampaikannya

kepada orang-orang yang mau menerima kebenaran sunnah Rasul. Kita tidak mengikuti

perilaku orang-orang kafir, karena apa yang dihalalkan oleh ALLAH subhanahu wa ta’ala,

maka halal pula bagi kita. Jadi hendaknya kita syukuri itu sebagai karunia ALLAH.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar